Detail Berita

“Jo Kawin Bocah” merupakan kegiatan yang diadakan sebagai bagian dari pencegahan stunting. Peserta acara ini meliputi beberapa lapisan masyarakat dan berbagai unsur, seperti remaja sekolah dan remaja putus sekolah, kader kesehatan, tokoh agama, modin, guru ngaji, pengurus dasa wisma, mahasiswa KKN, tokoh masyarakat serta bidan desa.

Acara dibuka dengan do’a dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya sambutan dari Kepala Desa. Bahwa Pemerintah Desa melalui acara ini mengajak semua unsur untuk bisa menekan angka “kawin bocah”. Sebuah ironi yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya Kepala Desa namun juga menjadi tanggung jawab guru ngaji, tokoh agama, serta lingkungan.

Selanjutnya sambutan dari Camat Ngadirejo. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya “kawin bocah”, salah satunya adalah tingkat kemiskinan yang cukup tinggi yang akan berdampak pada tingkat pendidikan masyarakat. Sambutan diakhiri dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali sebagai tanda dibukanya acara secara resmi yang melambangkan keterkaitan antara tiga unsur yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan yang harus bersama-sama dalam membangun masyarakat.