MANGUNSARI (01/08) – Temanggung, yang dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau utama di Indonesia, kini tengah mengalami transformasi besar. Beriringan dengan menurunnya produksi dan nilai ekonomis tembakau, para petani di wilayah ini semakin beralih ke komoditas lain yang menjanjikan, salah satunya kopi. Salah satu pemain utama dalam revolusi ini adalah Kopi Gunung Api Temanggung, yang kini tidak hanya menaklukkan pasar lokal tetapi juga merambah ke pasar global dengan kualitas yang tak diragukan.
Kopi Gunung Api Temanggung, yang berbasis di Dusun Bondalem, Desa Mangunsari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, adalah sebuah usaha kecil menengah (UKM) yang mengkhususkan diri dalam produksi kopi bubuk. Usaha ini menawarkan berbagai jenis kopi, termasuk Arabika, Robusta, Excelsa, dan bahkan Luwak, dengan fokus pada kualitas dan keunikan rasa. Produksi kopi dilakukan di ketinggian 1.200 hingga 1.450 meter di atas permukaan laut, pada lereng Gunung Sindoro, yang memberikan kopi Temanggung keistimewaan rasa yang berbeda dari daerah lainnya.
Kopi Temanggung: Rasa dan Aroma yang Unik
Keunikan kopi Temanggung terletak pada ciri khas rasa yang dihasilkan dari tanaman kopi yang tumbuh di daerah dengan ketinggian tersebut. Kopi Arabika Temanggung, misalnya, dikenal dengan aroma tembakau yang khas, serta rasa fruity seperti buah jambu, kakao, dan nangka. Keunikan ini berasal dari kombinasi antara kualitas tanah vulkanik, iklim sejuk, dan teknik pemeliharaan tanaman kopi yang tradisional dan teliti.
Pak Isroi, pemilik Kopi Gunung Api Temanggung, menjelaskan, “Kami menjamin produk yang kami tawarkan merupakan kopi dengan kualitas terbaik yang kami miliki, sehingga kopi yang kami jual mempunyai citarasa yang unik dan otentik.” Dengan dedikasi tersebut, Kopi Gunung Api Temanggung berhasil menarik perhatian konsumen internasional, menjadikannya salah satu produk kopi unggulan dari Indonesia yang dikenal di pasar global.
Dari Lereng Gunung ke Pasar Internasional
Pemasaran kopi Temanggung tidak hanya terbatas pada pasar domestik. Kopi Gunung Api Temanggung telah merambah ke berbagai negara, termasuk Spanyol, Singapura, Belanda, Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris. Kunjungan dari berbagai negara ini bukan hanya untuk mencicipi kopi, tetapi juga untuk melihat langsung proses produksi yang dimulai dari panen biji kopi di perkebunan, proses pengolahan, penjemuran, hingga proses roasting dan penggilingan menjadi bubuk kopi.
Pak Isroi sering menerima tamu internasional yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai setiap tahapan produksi kopi. “Kami sering mendapatkan tamu dari berbagai negara yang ingin melihat langsung bagaimana kopi kami diproduksi. Ini adalah kesempatan besar untuk memperkenalkan kopi Temanggung ke dunia,” kata Pak Isroi dengan antusias.
Dampak Positif bagi Petani Lokal
Perubahan fokus dari tembakau ke kopi tidak hanya membawa keuntungan bagi pengusaha kopi seperti Pak Isroi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi petani kopi lokal. Dengan semakin banyaknya permintaan akan kopi Temanggung, para petani di daerah sekitar seperti Desa Mangunsari, Kecamatan Ngadirejo, Kecamatan Tretep, dan Kecamatan Candiroto mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Kopi Gunung Api Temanggung membeli biji kopi langsung dari petani di daerah-daerah ini, membantu meningkatkan kesejahteraan mereka dan memberikan motivasi untuk terus mempertahankan kualitas kopi.
Komitmen terhadap Kualitas
Kopi Gunung Api Temanggung menawarkan berbagai produk yang menarik, mulai dari Arabica Full Washed, Arabica Wine, Arabica Honey, hingga Arabica Luwak dan Arabica Peaberry. Selain itu, mereka juga memproduksi Java Excelsa dan Blended Robusta-Arabica yang menggabungkan karakteristik terbaik dari kedua jenis kopi. Setiap varian memiliki ciri khas tersendiri yang dihasilkan dari proses produksi yang teliti dan penuh perhatian.
Dalam dunia kopi yang semakin kompetitif, keberhasilan Kopi Gunung Api Temanggung menunjukkan bagaimana dedikasi terhadap kualitas dan keunikan produk dapat membuka peluang pasar global. Dengan terus menjaga kualitas dan memperkenalkan inovasi, Kopi Gunung Api Temanggung tidak hanya mengguncang pasar lokal tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi citra kopi Indonesia di kancah internasional.
Sebagai penutup, Pak Isroi berharap agar usaha ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi para petani dan pengusaha kopi lainnya. “Kami ingin Kopi Gunung Api Temanggung terus dikenal di seluruh dunia dan menjadi contoh keberhasilan kopi Indonesia,” tutupnya penuh harapan.
Kopi Gunung Api Temanggung bukan hanya sekedar minuman, tetapi simbol dari perjalanan dan transformasi Temanggung dari penghasil tembakau menjadi produsen kopi yang diakui dunia. Dengan kualitas dan keunikan yang dimiliki, kopi ini adalah bagian dari warisan dan kebanggaan Indonesia yang patut dibanggakan.
Penulis: Gabriel Valerion Lengkong (Mahasiswa Ekonomi FEB UNDIP 2021, Ketua Tim KKN UNDIP Desa Mangunsari 2024)